Artikel Tentang Peristiwa Besar Di Eropa (Revolusi Indonesia)

                                  Bab 1
                           Pendahuluan

* Latar Belakang Penelitian

        Periode abad ke-18 hingga abad ke-19 merupakan suatu periode yang memiliki peristiwa peristiwa besar dan bersejarah di Eropa. Berbagai macam peristiwa itu tidak terlepas dari hal hal yang menyangkut politik dan kekuasaan suatu negara.Hal itu di sebabkan karena pada periode itu negara negara di Eropa saling bersaing untuk menjadi yang terkuat baik di Eropa sendiri maupun di dunia.Salah satu peristiwa yang terjadi di Eropa pada abad ke-19 adalah dengan di adakannya kongres Wina tahun 1814-1815 hasil kongres Wina yang di tetapkan pada tahun 1814 salah satu nya adalah pembentukan kondeferasi Jerman 
kondeferasi ini merupakan gabungan dari negara negara yang berdaulat di Eropa dan di pimpin oleh Australia.Konfederasi ini beranggota 38 negara di Eropa tengah dengan tujuan untuk mengembalikan peta politik Eropa ke masa sebelum napaleonic mars ( perang perang  napaleon ).

Dalam kondeferasi Jerman,Australia berperan sebagai pemimpin yang dalam faktanya harus menghadapi dua hal 
besar. Pertama, Australia mulai di hadapkan usaha untuk mempertahankan pengaruh kekuasaan di Jerman dan pada saat bersamaan,Australia harus menghadapi kekuatan militer baru yang besar yaitu prusia.Kedua, Australia juga mulai di hadapkan pada persoalan internal yang menuntutnya untuk mempertahankan kekaisaran dengan ancaman perkembangan nasionalisme kedua hal tersebut tentu akan 
mengancam kedudukan Australia sebagai negara yang berpengaruh di Eropa selama berabad abad.

Kondeferasi di Jerman di bawah pimpinan Australia bertahan kurang lebih 40 tahun hingga pada tahun 1866 terjadi perang antara Australia dengan prusia atau biasa di sebut dengan perang 7 Minggu, sbelumnya pada tahun 1864,Australia dan prusia bersama sama perang dengan Denmark yang mempersoalkan tentang schleswink-Holsein orang yang sangat berperan dalam perang ini adalah ono vom bismarck dari prusia, bismarck memang memiliki pasukan militer yang kuat sehingga pada tahun 1866,ia berpaling memutuskan untuk berperang dengan Australia,pada perang ini Australia mengalami kekalahan dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 7 Minggu.

Kondeferasi yang pada dasarnya di lakukan dengan cara bekerja sama ternyata tidak dapat di pertahankan dengan baik oleh Australia dengan prusia.Perang yang terjadi antara Australia dan Prusia memang sangat mengejutkan karena 2 negara ini di tuntut melaksanakan peran nya sebagai pemimpin dan mempertahankan keberlangsungan kondeferasi Jerman.Perang ini juga di pimpin oleh Bismarck yang juga menyebutkan perang ini adalah bagian dari perang unifikasi Jerman.Tentara tentara yang di persiapkan di kenal dengan istilah Landwehr yang lebih mementingkan 
kualitas pasukan daripada kualitasnya.

Peristiwa besar Eropa tidak secara langsung disebabkan oleh Revolusi Indonesia, namun keduanya dipengaruhi oleh konteks global Perang Dunia II, yaitu kekalahan Jepang dan kembalinya Belanda untuk menjajah kembali Indonesia. Revolusi Indonesia meliputi penolakan Belanda terhadap proklamasi kemerdekaan Indonesia dan upaya mempertahankan kedaulatan. Penelitian tentang revolusi ini berfokus pada latar belakang kehidupan tokoh-tokoh penting, bagaimana perbandingan pemikiran mereka tentang revolusi, serta dampak dari peristiwa tersebut bagi sejarah Indonesia. 

- Konteks Global:

Perang Dunia II berakhir pada tahun 1945, mengakhiri pendudukan Jepang di Indonesia dan memicu proklamasi kemerdekaan. 

- Klaim Belanda:

Belanda tidak menerima kemerdekaan Indonesia dan berusaha menjajah kembali, memicu pertentangan bersenjata dan diplomasi. 

- Perjuangan Kemerdekaan:

Rakyat Indonesia berjuang keras untuk mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diraih, yang menjadi babak paling penting dalam sejarah Indonesia. 
Peristiwa Besar Eropa dan Revolusi Indonesia

- Peristiwa Besar Eropa:

Jika merujuk pada "peristiwa besar di Eropa" sebagai bagian dari revolusi yang terjadi pada saat itu, maka itu bisa merujuk pada kembalinya kekuatan kolonial Belanda ke Indonesia, atau bahkan pada pertempuran di Eropa selama perang dunia II. 

- Peristiwa di Indonesia:

Peristiwa besar di Indonesia pasca proklamasi meliputi pertempuran besar seperti Pertempuran Lima Hari di Semarang, Peristiwa 10 November di Surabaya, dan pertempuran Medan Area. 
Penelitian dan Pembahasan

- Fokus Penelitian:

Penelitian tentang Revolusi Indonesia biasanya berfokus pada latar belakang tokoh-tokoh seperti Soekarno dan Tan Malaka, atau perbandingan pemikiran mereka terkait revolusi dan kemerdekaan. 

- Dampak Peristiwa:

Penelitian juga membahas dampak revolusi terhadap persepsi bangsa Indonesia, usaha mencari identitas baru, persatuan melawan kekuasaan asing, dan upaya mencapai tatanan sosial yang lebih adil.
revolusi nasional indonesia adalah masa perjuangan bangsa indonesia mempertahankan kemerdekaan setelah proklamasi 17 agustus 1945 hingga pengakuan kedaulatan oleh belanda pada 27 desember 1949. periode ini sangat penting karena menentukan eksistensi negara indonesia yang baru berdiri. perjuangan dilakukan dalam dua jalur: perjuangan bersenjata dan diplomasi internasional.
setelah jepang menyerah pada sekutu pada agustus 1945, indonesia memanfaatkan momentum dengan memproklamasikan kemerdekaan pada 17 agustus 1945. namun belanda, yang sebelumnya menjajah indonesia, berusaha kembali melalui nic a (netherlands indies civil administration) dengan dukungan pasukan sekutu. indonesia yang masih muda belum memiliki tentara nasional yang teratur, hanya mengandalkan laskar-laskar rakyat dan bekas tentara peta (pembela tanah air) serta heiho.
periode awal revolusi (1945–1946)
1. pembentukan kekuatan militer

dibentuk tentara keamanan rakyat (tkr) yang kemudian menjadi tni (tentara nasional indonesia).
muncul berbagai laskar rakyat yang ikut berjuang secara sporadis.
2. pertempuran besar

pertempuran surabaya (10 november 1945) → salah satu pertempuran paling dahsyat, dipicu tewasnya brigadir jenderal mallaby dari inggris. ribuan pejuang gugur, tetapi menunjukkan tekad bangsa indonesia.
bandung lautan api (24 maret 1946) → rakyat bandung membumihanguskan kotanya agar tidak dipakai belanda.
medan area (1945–1947) → perlawanan rakyat medan terhadap belanda.
ambarawa (desember 1945) → kemenangan tkr di bawah panglima besar sudirman.
3. pindahnya ibu kota

karena jakarta dianggap tidak aman, ibu kota dipindahkan ke yogyakarta pada awal 1946.
diplomasi dan perjanjian dengan belanda
karena indonesia belum kuat dalam militer, pemerintah juga menempuh jalur diplomasi.
1. perjanjian linggarjati (15 november 1946)
belanda mengakui ri hanya berdaulat atas jawa, sumatera, dan madura.
indonesia setuju membentuk negara indonesia serikat (nis) yang terdiri dari ri dan negara-negara buatan belanda.
indonesia dan belanda sepakat bergabung dalam uni indonesia-belanda.
2. perjanjian renville (17 januari 1948)
terjadi setelah agresi militer belanda i (21 juli 1947).
ri terdesak, wilayahnya semakin kecil hanya yogyakarta dan sebagian jawa tengah.
banyak pejuang kecewa, muncul konflik internal.
* agresi militer belanda
1. agresi militer belanda i (21 juli 1947)
belanda melanggar perjanjian linggarjati dengan menyerang wilayah ri.
wilayah ri semakin sempit, dunia internasional mulai memperhatikan.
2. agresi militer belanda ii (19 desember 1948)
belanda menyerang yogyakarta, ibu kota ri.
presiden soekarno, wakil presiden hatta, dan sejumlah pemimpin ditangkap.
untuk menyelamatkan republik, dibentuk pemerintahan darurat republik indonesia (pdri) di bukittinggi, dipimpin oleh sjafruddin prawiranegara.
peran diplomasi internasional
tekanan dari dunia internasional semakin kuat, terutama dari pbb dan negara-negara asia.
komisi tiga negara (k tn) yang terdiri dari amerika serikat, australia, dan belgia ikut menengahi.
amerika serikat menekan belanda dengan ancaman penghentian bantuan ekonomi marshall plan.
konferensi inter-asia di new delhi (1949) menunjukkan dukungan asia terhadap indonesia.
konferensi meja bundar (kmb)
kmb berlangsung di den haag, belanda (23 agustus – 2 november 1949). hasilnya:
1. belanda mengakui kedaulatan indonesia kepada republik indonesia serikat (ris) pada 27 desember 1949.
2. ri menjadi bagian dari ris.
3. masalah irian barat (papua) ditunda penyelesaiannya.
4. indonesia tetap masuk dalam uni indonesia-belanda.
hasil dan dampak revolusi
1. indonesia diakui sebagai negara berdaulat penuh pada 27 desember 1949.
2. lahir republik indonesia serikat, namun pada 17 agustus 1950 ris dibubarkan dan kembali ke nkri.
3. pengalaman perjuangan bersenjata dan diplomasi menjadi modal penting dalam membangun bangsa.
4. peran rakyat sangat besar dalam mempertahankan kemerdekaan, sehingga semangat nasionalisme makin kuat.

Perjuangan tersebut melibatkan konflik bersenjata sporadis namun berdarah, pergolakan politik dan sosial di dalam negeri Indonesia, serta dua intervensi diplomatik internasional yang signifikan. Pasukan militer Belanda (dan, untuk sementara waktu, pasukan sekutu perang dunia ke ll  berhasil mengendalikan kota-kota besar dan aset-aset industri di wilayah inti Republik di Jawa dan Sumatra namun tidak dapat mengendalikan pedesaan. Pada tahun 1949, tekanan internasional terhadap Belanda, ancaman Amerika Serikat untuk menghentikan semua bantuan ekonomi upaya rekonstruksi panca,perang dunia ke ll  dan kebuntuan militer sebagian menjadi begitu besar sehingga Belanda menyerahkan kedaulatan atas Hindia Belanda kepada Republik Indonesia Serikat.

Revolusi ini menandai berakhirnya pemerintah kolonial Belanda, Belanda, kecuali Nugini Belanda. Revolusi ini juga secara signifikan mengubah sistem kasta etnis serta mengurangi kekuasaan banyak penguasa lokal (raja). Revolusi ini tidak secara signifikan meningkatkan kondisi ekonomi maupun politik mayoritas penduduk, meskipun beberapa orang Indonesia berhasil memperoleh peran yang lebih besar dalam perdagangan.



setelah indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 agustus 1945, perjuangan bangsa belum selesai. belanda yang sebelumnya menjajah, ingin kembali berkuasa dengan bantuan sekutu yang datang ke indonesia. situasi ini memicu terjadinya revolusi nasional indonesia, yaitu masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui jalan perang dan diplomasi, dari tahun 1945 sampai 1949.


kondisi awal setelah proklamasi


pada awal kemerdekaan, kondisi indonesia sangat sulit. negara masih baru, pemerintahan belum stabil, dan militer belum terbentuk dengan rapi. rakyat hanya mengandalkan laskar-laskar serta bekas tentara peta dan heiho. sementara itu, sekutu datang dengan dalih melucuti senjata jepang, tetapi kenyataannya mereka membawa serta nica (pemerintah sipil hindia belanda). hal ini membuat ketegangan di berbagai kota.


pertempuran besar di berbagai daerah


1. pertempuran surabaya (10 november 1945)

terjadi karena sekutu mengultimatum rakyat surabaya untuk menyerahkan senjata. rakyat menolak, lalu pecah pertempuran besar. tewasnya brigjen mallaby memicu inggris mengerahkan pasukan besar. ribuan rakyat surabaya gugur, tetapi semangat perjuangan bangsa makin berkobar. peristiwa ini dikenang sebagai hari pahlawan.



2. bandung lautan api (23 maret 1946)

ketika belanda ingin menduduki bandung, rakyat bersama tentara membumihanguskan sebagian kota agar tidak jatuh ke tangan musuh. peristiwa heroik ini menunjukkan tekad “lebih baik hancur daripada dijajah kembali.”

3. medan area (1945–1947)

di sumatera utara, rakyat medan melawan tentara belanda yang berusaha kembali menguasai kota. perjuangan ini berlangsung lama dan penuh pengorbanan.

4. ambarawa (20 desember 1945)

di Jawa Tengah, jenderal sudirman memimpin pasukan dengan strategi “supit urang” untuk mengepung sekutu. hasilnya, sekutu mundur dari ambarawa dan kemenangan diraih oleh tentara republik.

pembentukan kekuatan militer

untuk mengatur perjuangan, pemerintah membentuk tentara keamanan rakyat (tkr) pada 5 oktober 1945. tkr kemudian berkembang menjadi tri (tentara Republik Indonesia) dan akhirnya tni (tentara nasional Indonesia). jenderal sudirman dipilih menjadi panglima besar tni.

jalur diplomasi

karena Indonesia belum kuat dalam hal militer, pemerintah juga menempuh jalur diplomasi.

perjanjian linggarjati (1946): belanda hanya mengakui ri di jawa, sumatera, dan madura. sisanya ingin dijadikan negara boneka.

perjanjian renville (1948): wilayah ri makin sempit, hanya yogyakarta dan sebagian kecil jawa tengah. perjanjian ini membuat banyak pejuang kecewa.

agresi militer belanda

Belanda tetap melanggar perjanjian dengan melakukan serangan besar.

1. agresi militer belanda i (21 juli 1947): belanda menyerang wilayah ri tanpa pernyataan perang. ri kehilangan banyak daerah.

2. agresi militer belanda ii (19 desember 1948): yogyakarta diserang, soekarno-hatta ditawan. meski begitu, sjafruddin prawiranegara membentuk pemerintah darurat republik indonesia (pdri) di sumatera. jenderal sudirman memimpin perang gerilya meskipun sakit parah.

serangan umum 1 maret 1949

di Yogyakarta, tni melancarkan serangan umum yang dipimpin letkol soeharto. pasukan indonesia berhasil menduduki yogyakarta selama enam jam. berita ini mengguncang dunia dan menunjukkan bahwa republik masih ada dan berjuang.

peran dunia internasional

pbb ikut campur dengan membentuk komisi tiga negara (ktn) yang beranggotakan australia, amerika serikat, dan belgia. negara-negara asia seperti india juga memberi dukungan melalui konferensi asia di new delhi tahun 1949. amerika serikat menekan belanda dengan ancaman penghentian bantuan ekonomi.

konferensi meja bundar (kmb)

kmb diadakan di den haag, belanda (23 agustus – 2 november 1949). hasilnya:

belanda mengakui kedaulatan indonesia kepada republik indonesia serikat (ris) pada 27 desember 1949.

masalah irian barat ditunda penyelesaiannya. Indonesia tetap masuk dalam uni Indonesia-Belanda.

Hasil dan dampak revolusi

Belanda secara resmi mengakui kedaulatan Indonesia. Indonesia berubah menjadi republik Indonesia serikat (ris), lalu kembali ke nkri pada 1950. Perjuangan ini menumbuhkan rasa nasionalisme dan persatuan bangsa. Indonesia diakui dunia internasional sebagai negara merdeka dan berdaulat.